Lampu lampu jalan sudah mulai dinyalakan. Membuat taman yang gelap menjadi terang. Kuedarkan pandanganku ke pohon pohon yang berdiri mematung,burung burung yang mulai kembali ke sangkar, dan manusia manusia yang sepertinya enggan meninggalkan sejuknya taman.
Mataku menerawang jauh ke langit. Dia, laki laki yang telah mengisi hatiku. Dia yang telah menjadi kekasih terbaikku walau kami tak pernah sekalipun bertemu. Aku hanya pernah melihat wajahnya waktu itu. Sekali saja.
Kami berencana bertemu di sini. Di taman ini. Jantungku berdegup kencang ketika kulihat dia datang. Aku berteriak memanggil namanya. Tapi, ia tak menghiraukanku. Ia seperti mencari cari sesuatu.. Kecewa, kemudian berlalu.
Ah.. Sekali lagi aku melihat ke lampu lampu jalan. Aku menghela nafas. Namun, tak kurasakan aliran oksigen ke tubuhku.
Tiba tiba, kulihat sosoknya. Dia. Anak adam itu. Dia yang selama ini aku cari. Dia melambaikan tangan kearahku. Aku benar benar bahagia. Aku berlari ke arahnya. Perasaanku meletup letup. Dia berlari ke arahku. Dan.. Ia melewatiku. Mengacuhkanku. Saat ku tolehkan kepala, ia memeluk seorang gadis. Anak manusia. Sangat erat.
Aku terpaku. Kurasakan pipiku mulai basah. Aku menangis sejadi jadinya. Tapi, tidak ada satu orangpun yang mempedulikanku. Ada apa dengan mereka? Kenapa tidak ada yang mau membantuku?
Aku berlari ke kolam di pinggir taman. Ku coba lihat bayanganku di sana. Tidak.. Tidak ada bayangan.. Tidak ada..
Padahal dapat kulihat bayangan pepohonan dan anak anak kecil yang berlarian di pinggir kolam. Satu dari mereka berlari ke arahku. Dan sangat jelas terlihat, anak itu menembus tubuhku..
Minggu, 21 Agustus 2011
Kamis, 04 Agustus 2011
dunia itu..
Senin, 22 Februari 2010
dunia itu...
Dunia. Tempat segala kemewahan berjaya. Tempat segala fatamorgana menyala. Manusia hanya menganggap dunia sebagai sumber '' kemiskinan " mereka. Padahal, seburuk apapun dunia tak kan bisa menyaingi manusia yang tak pernah bisa menghargai orang lain. Manusia yang hanya bisa mengeluh dan mengeluh ketika apa yang ia inginkan tak berjalan semestinya. Mengapa manusia begitu rakus padahal alam tak pernah menuntut apapun dari mereka? Mengapa manusia tak pernah bisa menghargai apa yang telah diberikan oleh dunia pada mereka? Mungkin, tak semua manusia melakukan itu semua. Mungkin, tak selamanya manusia akan seperti itu.. Tapi, sampai kapan kaum yang lemah akan tertindas oleh kaum yang merasa dirinya paling kuat dan merasa tak ada yang bisa mengalahkannya.. Kesadaran memang harus ada pada setiap diri manusia. Kesadaran untuk mencintai dan menghargai sesama nya. Kesadaran untuk tidak bergantung kepada nasib tetapi berusaha sebaik mungkin agar dalam hidup mereka, mereka akan tahu betapa Tuhan sangat peduli dengan mereka. Dengan kesadaran itulah setiap manusia bisa membekali hidup mereka dengan iman dan cucu cicit mereka pun tak kan malu untuk mengakui mereka sebagai keturunannya. Bukankah akan lebih baik jika keadaan dapat berjalan demikian? Tak perlulah rumus Matematika, Fisika, ataupun teori-teori membingungkan lainnya untuk menyelesaikan ketamakan manusia. Tak perlulah buku-buku tebal untuk meredakan keegoisan manusia. Hanya satu yang bisa. Ya, hanya satu. Keinginan untuk menjadi manusia yang berguna lah kuncinya....
dunia itu...
Dunia. Tempat segala kemewahan berjaya. Tempat segala fatamorgana menyala. Manusia hanya menganggap dunia sebagai sumber '' kemiskinan " mereka. Padahal, seburuk apapun dunia tak kan bisa menyaingi manusia yang tak pernah bisa menghargai orang lain. Manusia yang hanya bisa mengeluh dan mengeluh ketika apa yang ia inginkan tak berjalan semestinya. Mengapa manusia begitu rakus padahal alam tak pernah menuntut apapun dari mereka? Mengapa manusia tak pernah bisa menghargai apa yang telah diberikan oleh dunia pada mereka? Mungkin, tak semua manusia melakukan itu semua. Mungkin, tak selamanya manusia akan seperti itu.. Tapi, sampai kapan kaum yang lemah akan tertindas oleh kaum yang merasa dirinya paling kuat dan merasa tak ada yang bisa mengalahkannya.. Kesadaran memang harus ada pada setiap diri manusia. Kesadaran untuk mencintai dan menghargai sesama nya. Kesadaran untuk tidak bergantung kepada nasib tetapi berusaha sebaik mungkin agar dalam hidup mereka, mereka akan tahu betapa Tuhan sangat peduli dengan mereka. Dengan kesadaran itulah setiap manusia bisa membekali hidup mereka dengan iman dan cucu cicit mereka pun tak kan malu untuk mengakui mereka sebagai keturunannya. Bukankah akan lebih baik jika keadaan dapat berjalan demikian? Tak perlulah rumus Matematika, Fisika, ataupun teori-teori membingungkan lainnya untuk menyelesaikan ketamakan manusia. Tak perlulah buku-buku tebal untuk meredakan keegoisan manusia. Hanya satu yang bisa. Ya, hanya satu. Keinginan untuk menjadi manusia yang berguna lah kuncinya....
123
Kamis, 11 Maret 2010
123?
1...
Ketika tak ada ucapan terima kasih yang terucap bagi orang yang telah memberi bantuan itu salah
2..
Ketika tak ada niat sedikitpun untuk mambantu kesulitan orang lain itu serakah
3..
Ketika ia hanya percaya aka kemampuan dirinya dan tak menghargai orang lain itu musibah
TAPI, jika ia mau menghindari semua itu,itulah manusia penuh dengan anugrah
karena dengan menghindari keegoisannya dan mau menerima kegagalan nya ia pasti akan menjadi manusia yang pantas menjadi suri tauladan dan pemimpin yang berguna bagi bangsanya
123?
1...
Ketika tak ada ucapan terima kasih yang terucap bagi orang yang telah memberi bantuan itu salah
2..
Ketika tak ada niat sedikitpun untuk mambantu kesulitan orang lain itu serakah
3..
Ketika ia hanya percaya aka kemampuan dirinya dan tak menghargai orang lain itu musibah
TAPI, jika ia mau menghindari semua itu,itulah manusia penuh dengan anugrah
karena dengan menghindari keegoisannya dan mau menerima kegagalan nya ia pasti akan menjadi manusia yang pantas menjadi suri tauladan dan pemimpin yang berguna bagi bangsanya
aku tahu
Kamis, 15 April 2010
aku tahu
aku tahu kau butuh dia...
aku tahu kau suka dia..
aku selalu tahu kau ingin terus bersamanya...
tapi,apa kau tahu aku juga sepertimu??
ingin dia.. ingin perhatiannya..
tapi itu semua tak mungkin
karena kau orang penting untukku
itu tak mungkin
karena kau benar-benar sahabatku
tapi,ku kan slalu tersenyum
kenapa?
karena walau hati ini perih,
kau tetap sahabatku
mesti dia tak bisa kumiliki
aku tahu
aku tahu kau butuh dia...
aku tahu kau suka dia..
aku selalu tahu kau ingin terus bersamanya...
tapi,apa kau tahu aku juga sepertimu??
ingin dia.. ingin perhatiannya..
tapi itu semua tak mungkin
karena kau orang penting untukku
itu tak mungkin
karena kau benar-benar sahabatku
tapi,ku kan slalu tersenyum
kenapa?
karena walau hati ini perih,
kau tetap sahabatku
mesti dia tak bisa kumiliki
tak terganti
Selasa, 20 April 2010
andai kau paham
kau tahu bila mlam ku sebut nama mu..
bila siang ku teriakan sebutanmu....
butuhkanmu,inginimu..
tapi ku akui aku egois..
ku akui aku tak bisa terus terang
hah.. perasaan ini..
biarlah tak jua kau pahami
tapi aku tau suatu saat kau pasti dengar kan ini
suatu saat kau pasti curigai ini
perasaan yang tak kunjung kau balas
perasaan yang tak kunjung kau sambut
beginilah adanya
andai kau paham
kau tahu bila mlam ku sebut nama mu..
bila siang ku teriakan sebutanmu....
butuhkanmu,inginimu..
tapi ku akui aku egois..
ku akui aku tak bisa terus terang
hah.. perasaan ini..
biarlah tak jua kau pahami
tapi aku tau suatu saat kau pasti dengar kan ini
suatu saat kau pasti curigai ini
perasaan yang tak kunjung kau balas
perasaan yang tak kunjung kau sambut
beginilah adanya
Langganan:
Komentar (Atom)